Empat Agustus 2023, tak usah ditanya bagaimana kabarku, yang jelas buruk. Bukan tanpa alasan kekecewaan besar ini hadir, bisa-bisanya yang aku perjuangkan sekian lama malah berakhir dengan sebuah kalimat, "Terindikasi Curang." Bagaimana bisa? Mengingat ini adalah akal-akalan pejabat negara, aku tidak bisa berbuat banyak. Dimintai kejelasan pun pihak informasi hanya bisa menjawab ala kadarnya. Fuck.
Selamat datang kembali di kegagalan lainnya.
Rasanya lelah, frustasi, dan depresi. Harus kemana dan bagaimana lagi? Harus menangis seperti apa lagi? Sepanjang tahun ini aku sudah menangis, apa masih kurang? Berbagai hal yang mengusik terus berkelebat di kepalaku dan rasanya mau pecah. Karir, orangtua, cinta, umur, dan segala hal duniawi tidak bisa kugapai. Buntu. Aku benci hidupku.
Satu.
Tiba-tiba yang kukesali kemarin mengirimkan potongan ucapan Jaemin sembari berkata, "Semangat. Nanti aku bantu share loker lagi. Masih ada yang lain." Kali ini rasanya berbeda, bukan rasa sakit seperti kemarin. Rasanya seperti masih ada harapan, dia masih berusaha menarikku dari kekalutan ini. Maaf untuk yang kemarin dan terima kasih untuk hari ini.
Dua.
Dia yang kehidupannya sempat aku liputi rasa iri lantaran kegagalanku yang terus menerus datang dengan ajakan manis, "Ayo kita jalan-jalan!" Tanpa ragu hari itu aku menghabiskan waktu bersamanya sampai malam. Beberapa kali dia bahkan berucap, "Aku seneng kalo kamu bisa happy." Terima kasih banyak ya.
Tiga.
Dia yang sudah sering mengajakku kabur dari dunia untuk melupakan masalah menjadi orang terakhir yang menutup luka. "Kita di posisi yang sama." Tidak secara harfiah sama, namun jalan cerita kita sedikit banyak beriringan, apalagi perihal cinta dan hubungan sosial dengan manusia. Hari itu untuk pertama kalinya aku menangis frustasi di depannya. Terima kasih banyak sudah mau menjadi satu-satunya pendengar yang aku butuhkan.
Sisa tiga dari sekian banyak manusia yang sempat berlalu lalang di dalam hidupku. Orang-orang yang kurasa bisa kusandar ketika aku butuh sudah hilang. Mereka bukan orang yang sejak dulu ada, tapi berusaha ada ketika aku tanpa sadar sedang terdiam di dalam lubang yang gelap. Mereka yang suka tiba-tiba datang, entah dengan sengaja atau tidak, waktunya selalu tepat. Maaf jika kemarin aku menjadi manusia egois yang menyalahkan keadaan dan kalian. Sejujurnya tanpa kalian aku tidak akan bisa bertagan sampai hari ini. Terima kasih.
Komentar
Posting Komentar