Menjelma menjadi sosokku yang baru dari sebelumnya. Kini akhirnya aku bisa menapaki hari-hari sebagai bocah berseragam putih abu-abu. Awal yang buruk menghadang ketika aku masuk masa ini. Jujur, aku kurang ikhlas menerima takdirku di sini, SMA 11 ini.
Hanya terus-terusan merutuk diri dan menyesali keadaan yang lalu. Hidupku tak maju, hanya berhenti di situ. Ku merasa semua yang kulakukan dulu tak ada gunanya, hanya sampai di sini saja semangatku. Hingga kutemukan wajah-wajah itu. Seribu wajah penuh ekspresi yang mengubah hidup putih abu-abuku...selamanya.
Kembali kuingat masa lalu, ketika tak ada orang yang mau duduk di sampingku. Namun kini berbeda, mereka berbeda dari orang-orang yang dulu. Dengan tangan terbuka mereka menyambutku hangat, penuh senyuman dan keramahan. Awalnya kuragu untuk menyambutnya, tapi keraguan itu hilang seketika. Kenapa? Mereka terlalu polos dan jujur dalam menunjukkan jati diri mereka. Mereka tak pernah menutupi diri mereka yang asli. Itulah yang membuatku yakin, bahwa mereka memang benar-benar dirakdirkan untukku.
Kusambut tangan mereka penuh kebahagiaan. Benar saja, selama ini mereka tak pernah mengecewakanku. Hanya ada tawa dan canda ketika kita bersama. Suka bersama dan duka bersama. Bahkan ketika cinta datang, mereka juga bisa merasakannya :P. Mereka bisa mengerti dan menasihati dengan bijak. Mereka adalah guru-guru alami yang muncul ketika dibutuhkan. Mereka ada di saat aku kehilangan arah dan hampir jatuh. Seperti balon udara, mereka membawaku mengarungi dunia putih abu-abu ini.
Katanya masa ini pencarian jati diri, ya memang benar. Saat ini kutemukan jati diriku karena mereka. Sifat gilaku yang ditularkan oleh Endry dan Ema. Sifat tenang dan sabar seperti Gita. Kesukaanku yang mendalam terhadap Korea karena ada Mada. Sikap penuh tawa yang ada pada Erlita. Sikap serius seperti Peni. Bertambahnya kepercayaan diri karena Bintang, dan jiwa petualang seperti Jito, Yasa, Fasha. Tanpa mereka mungkin aku masih jadi bocah masa lalu.
Makasih ya, makasih banget atas semuanya. Kalian semua telah mengubah pandanganku akan hidup. Entah apa yang terjadi jika aku tak masuk SMA 11 dan tidak bertemu orang-orang seperti kalian. Mungkinkah hidupku akan seberwarna ini? Mungkin saja tidak, kalian kalian semua itu warna hidupku :)
Thanks a lot for ATENA especially Endryana Listyarini, Fauzia Kemala Puspa, Gita Rizkia, Akhirana Ramadhani, Erlita Putri H., Peni Kuncoro, my best brother M. Bintang L., Ahmad Suharjito, Auliyasa Romadhon, And Fasha Wisnu Murti)
aaaaaaaaa
BalasHapusaku cinta dinaaaaa muaaahh :*