Saat satu titik kesombonganku meruah
Segala kesenangan panjang lenyap sudah
Memerah lalu menggelap dan hilang
Andai saja aku tidak membangkang akan perintah-Nya
Andai saja aku masih berada di jalan-Nya
Terus memperbarui diri dengan cara-Nya
Dan pada akhirnya mungkin tak semenyesal ini
Lalu menutup diri dengan sabit palsu
Yang tertera dalam sunggingan bibirku
Penuh luka
Dan makna. . . .
Komentar
Posting Komentar