Malam ini hujan masih turun dengan derasnya. Prakiraan cuaca juga mengatakan bahwa bulan ini puncak hujan di Pulau Jawa.
Hujan - Lagu - Lalu semua memori itu terkuak begitu saja.
Entah hari apa dan jam berapa kala itu, masih teringiang jelas ketika aku melihatnya untuk terakhir kalinya. Mengucap salam perpisahan dari jauh tanpa bisa bertemu langsung. Kala itu, awan di angkasa kelabu, aku berdiri di depan balkon kelas yang terletak di lantai dua. Pemandangan bawah hanya bagian teras kantor guru dan laboratorium biologi. Aku masih terus menunggunya setiap istirahat. Tanpa absen. Padahal waktu itu sudah jamannya selesai UNAS. Wajar saja jika DIA jarang ke sekolah. Tapi hari itu.... aku mendengar kabar bahwa akan dilakukan pembagian SKHUN, maka aku yakin DIA pasti ada.
Mataku masih berputar dan radar canggih kunyalakan untuk mendeteksi setiap orang yang lewat. Hingga kacamata itu muncul. Caranya berjalan, tas yang biasa ia kenakan, kacamatanya, semua masih seperti terakhir kulihat. Rambutnya yang tebal menyembul diantara kerumunan teman-temannya. Seketika aku langsung tahu, bahwa itu memang DIA.
Kata orang, "Cowok itu sadar kalo lagi diperhatiin." Is it true? Karena mataku terus memandangnya dari ujung timur hingga DIA memasuki ruang guru. Bahkan hingga DIA keluar lagi. Ketika itu aku tahu, mungkin momen ini tak akan pernah terjadi lagi di masa depan. Momen langka yang mungkin hanya otakku saja yang mampu mengulangnya lagi. Kuperhatikan dia dengan saksama sembari hati ini mulai melantunkan kata-katanya, "Selamat atas kelulusanmu. Sampai jumpa lagi.... suatu saat nanti."
Lalu apakah dia sadar???
Komentar
Posting Komentar