Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

Quote of the Day

Jangan melihat orang yang membicarakanmu atau malah iri dengan mereka yang lebih baik darimu. Tetaplah pada mimpimu dan belalah mimpimu walaupun kamu harus mundur satu langkah untuk mencapai mimpimu. Karena tidak setiap kemunduran itu akan membawamu jatuh, justru kadang mundur satu langkah dapat menjadi tumpuan paling kuat untuk melompat lebih tinggi lagi . Dan ketika kamu sudah mencapai mimpimu, maka orang-orang itu akan tahu, bagaimana hebatnya dirimu !!! Hanya diri kita sendiri yang dapat menentukan masa depan kita. Mereka tidak bisa tentukan atau malah jadi kemudi dalam hidup kita. Jadilah driver untuk dirimu sendiri karena ketika kamu jadi driver untuk dirimu, kamu bebas menentukan arah dan tujuanmu dalam hidup Source: Rini & Dosennya - HI UII

Percakapanku dengan Tuhan

Senin, 15 Desember 2014 19:20 Udara malam masuk melalui ventilasi jendela kamarku. Dingin ini membuatku terdiam. Masih dalam mukenaku, aku hanya duduk menghadap barat. Aku ragu untuk mulai berkata. Hanya saja ini penting untuk disampaikan, aku pun mulai membuka mulutku.... Aku : Ehhmm..... permisi. Maaf aku mengganggu lagi. Hanya saja, aku kembali menemui beberapa kebimbangan. Mungkin saja Engkau bisa membantuku meringankan. Cukup dengarkan, tak usah Kau jawab. Dia : . . . (sunyi) Aku : Entah mengapa perasaanku jadi kacau seperti ini. Bukankah seharusnya ketika seseorang memberi semangat kepadamu justru kita akan merasa bersemangat? Seharusnya kita lebih berusaha untuk melakukan suatu hal dengan sangat maksimal dari semangat mereka. Tapi aku aneh! Semangat-semangat mereka malah sedikit memberiku beban. Aku seperti harus benar-benar mewujudkan apa yang aku inginkan dari semangat itu. Aku mau... bahkan sangat mau mewujudkannya. Tetapi.... sah-sah sajakan aku memikirkan k

:((

Entah aku yang salah atau memang aku yang salah. Arsitektur... sebuah jurusan di teknik yang sempat aku sebutkan saat aku masih di sekolah dasar. Arsitektur.... sebuah bidang yang sempat pula kutolak mentah-mentah saat kelas XI SMA. Sekarang.... sekarang aku berdiri di bawah naungan arsitektur. Berlandaskan kaki dan bertegakan tubuhku (KBB banget).  Tampak depan aku Dina biasa, tampak samping masih Dina, tampak atas gadis berkerudung, dan tampaknya aku baik-baik saja. Coba saja kau buat gambar axonometrinya, lalu buatlah potongan A-A' dan potongan B-B'. Maka akan kau lihat siapa aku sebenarnya dan bagaimana aku. (Menggambar Arsi). Ketika sebuah kata muncul di layar komputer gedung Rektorat UII, aku lega. Setidaknya ada cadangan. Hanya saja ada satu hal yang mengganjal hatiku. Arsitektur.... may be it was a destiny from God. Aku santai. At last.... I am here. Ya... ini memang takdirku. Aku semakin meyakininya.  Minggu pertama kuliah, biasa saja. Namun, perasaan meng

Biru itu Kembali

Melewati biru itu dalam senduku.  Aku sadar... mungkin memang itu bukan jalanku.  Hei!!! Seribu jalan menuju Roma bung!!!  Masih ada beberapa jalan dalam waktuku demi biru itu. Mungkin biru ini masih menyelimutiku Merangkulku dalam dekapan pilu Tahtihku tak juga bertemu ujung..... Mataku terbelalak lebar pagi ini. Lagi... aku tersadar setelah mimpi buruk itu kembali. Aku terduduk dan mengerjapkan mata. Terdiamku selama beberapa detik, lalu tersadar dan bangkit untuk bertemu Sang Illahi. Kucurahkan semua mimpi dan ketakutanku itu. Berharap Dia kan memberikanku sebuah jawaban yang pasti. Hanya saja jawabannya tak secepat acara kuis di televisi. Butuh ruang dan waktu untuk menjawabnya. Bahkan dalam menunggunya kita juga dites terlebih dahulu. Tes hati. Tes sikap. Tes KeIMANan. Aku terdiam, kulepas mukena ini dan berkaca. "Siapa aku? Mau kemana aku?" Sunyi... hanya gemuruh suara AC yang terdengar. Perlahan kokok ayam itu bersuara. Hanya sekali... lalu sunyi l