Buka dan baca-baca jarsos (jeJARing SOSial), ada banyak TL dari teman-teman jaman sekolah menengah pertama. Ada yang nulis keadaannya sekarang atau conversation sama kakak kelas. Tapi ada 1 hal yang menahanku. Mereka meski beda sekolah tetep komunikasi satu sama lain. Bahkan lebih akrab ketimbang pas SMP dulu. Kok bisa ya? Padahal mereka udah misah-misah gitu. Aku gimana?
Aku lebih memilih untuk mengabaikan hal-hal itu. Aku memilih untuk menjauhkan diri dari hal-hal jaman SMP. Hal-hal yang terkadang membuat sesak dada hingga wajahku menjadi merah padam karena kesal. Mungkin masalah ini sudah aku bahas di post-post sebelumnya, tapi memang begini keadaannya sih.
Ketika sebuah kenangan hanya menjadi selembar kertas usang yang rapuh, maka itulah titik puncak dimana kenangan itu akan benar-benar terlupakan. Hanya saja kenangan ini terpatri di otak, bukan di selembar kertas usang. Kenangan ini menjadi cobaan hidupku yang diberikan Allah. Cobaan apakah aku akan menjadi seorang pendendam sejati atau akan memaafkan mereka. Keduanya telah ambil bagian dalam hatiku. Entah ini benar atau tidak, tapi sampai detik inipun memang itu yang aku rasakan.
Aku tidak bisa menjadi seseorang seperti Bintang atau siapapun alumnus SMP yang masih aktif berteman dengan kawan masa SMPnya. Seperti yang pernah aku post sebelumnya, masuk ke NESPALOKA itu seperti memasuki sebuah dunia baru layaknya Alice in Wonderland. Aku merasakan perbedaan yang sangat amat signifikan disini. Hanya bedanya, jika Alice itu tertidur layaknya seorang yang tengah bermimpi, aku tidak! Aku masih hidup, bernapas, dan 100% sadar bahwa ini nyata. NESPALOKA telah mengenalkanku apa yang disebut kebahagiaan dalam pertemanan. Anak-anak di sini yang mengajarkanku bagaimana melihat dunia dalam sudut pandang yang super duper membahagiakan. Terutama ATENA_012 dan OZAWA_013. Kedua penghuni negeri itu yang menuntunku hingga aku bisa kokoh berdiri seperti sekarang. Mereka adalah makhluk-makhluk terindah ciptaan Allah yang berlaku sebagai White Rabbit, Mad Hatter, Ratu Putih, dang para pemain lainnya. Tidak ada yang disebut Ratu Merah di sini, karena mereka semua tulus dan baik kepadaku.
Komentar
Posting Komentar