Kalau kata Adi, "Langit pun tau." Tapi kataku untuk keadaan saat ini tu, "Hujan pun tau."
Ya, hujan pun tau kalau kita semua mati-matian dan bela-belain latian demi mencapai hasil yang maksimal. Banyak banget kejadian buruk yang terjadi. Mulai dari telat daftar dan surat pendaftaran yang terus-menerus disalahkan oleh pihak-pihak berwajib, hingga kecelakaan yang menimpa beberapa dari kami.
Lalu apa yang kami dapatkan dari semua pengorbanan itu? Nothing! Like Taylor Swift said that we were never ever ever getting "THAT" together. (tak ganti ya liriknya :P) Di saat yang sama, hujan turun semakin deras dan deras. Seperti hati kami yang juga menangis karena kekalahan ini.
Terlalu banyak pengorbanan yang kami berikan, hingga menjatuhkan semua nilai di bidang akademik kami. Perlu sebesar apa lagi hingga kami bisa mendapatkan apa yang kami inginkan? Apakah kami harus membangkang dari nasihat orang tua kami yang sudah jenuh memerintahkan kami KELUAR dari apa yang kami ikuti? Haruskah kita tidak memedulikan masa depan kami yang jelas-jelas jauh dari apa yang kami ikuti?
Apa Hujan tau apa yang kami harus lakukan? Hujan pun tau eh.
Seperti hujan yang turun dengan deras, mereka tidak memerhatikan apa yang terjadi di bawahnya. Jika mereka ingin jatuh dari kantung awannya, maka mereka akan jatuh dengan bebas. Kita mungkin harus meniru hujan. Tak memperhatikan apa yang mereka katakan. Tetap berjalan sesuai hati dan apa yang kita inginkan. Egois! Memang.
Dinaaaa,sumpah aku suka banget sam tulisan-tulisan mu di blogmu ini XD Keren banget!
BalasHapus