Langsung ke konten utama

Thousand Love From Me to You

Seribu cinta aja gak mungkin cukup untuk menandingi cinta Bapak ke aku dan keluarga yang lain. Bapak adalah orang yang benar-benar jadi inspirasi bagiku. Tanpanya mungkin aku gak akan jadi Dina yang kalian kenal kayak sekarang. Hampir semua yang kulakukan berpedoman pada Bapak. Dari situlah, aku menyebut Bapak sebagai My BEST Teacher in this World. Gak ada orang yang bisa nandingin kehebatan Bapak. Banyak banget hal yang aku pelajari dari Bapak. Sejuta inspirasi kudapat dari Bapak. He is important person in my life (after my Mom).

Ada satu kisah yang membuatku sangat-sangat bangga memiliki Bapak. Tepat saat aku masuk SMP dan kakakku masuk SMA, Bapak di PHK dari pekerjaannya karena alasan yang gak jelas. Hampir 3 tahun atau selama aku bersekolah di SMP, hidup keluargaku sangat-sangat krisis ekonomi. Bahkan utang udah dimana-mana. Untuk makan bulan depan aja kita bingung haru gimana. Selama itu, Bapak gak pernah menyerah untuk memasukkan lamaran beserta CV ke berbagai perusahaan di Indonesia dan luar negeri. Selama itu pula, Bapak selalu ditolak. Mungkin sudah puluhan perusahaan menolak Bapak. Alasannya karena umurlah, kesehatanlah, gaji yang terlalu tinggilah, dan hal lain. Aku sempat lelah dan putus asa saat itu. Aku hampir saja marah sama Allah, kalau saja Bapak tidak menasihatiku, "Din, Allah itu selalu tau apa yang terbaik bagi umatnya. Bapak sering ditolak mungkin memang karena umur, kesehatan, dll. Tapi menurut Allah bukan demikian. Justru Allah memberikan jalan yang akan menuntun kita ke kebahagiaan. Mungkin aja kalau Bapak kerja di perusahaan yang nolak Bapak, Bapak gak akan betah atau orang-orang di sana gak baik. Ingat Din, semua ini sudah jalannya. Kunci utamanya adalah selalu berdoa dan memasrahkan semuanya ke Allah :)" Hampir menangis aku mendengar itu. Bapak sesungguhnya kau amat sangat hebat. Tak pernah aku melihat Bapak sedih dan putus asa. Setiap membawa kabar penolakan, Bapak selalu pulang dengan senyuman. Namun aku tahu, hatinya pasti sakit. Aku selalu menagis di kamar setelah itu. Bapak.......

Hari ini, 16 April 2012
"Genap sudah 50 tahun Bapak hidup di dunia. Doaku tulus dari dalam hati, "Pak, sehat selalu, tetap semangat, tetap berikan aku petuah-petuah bijak karena aku masih butuh topangan darimu. Memang aku sudah SMA tapi banyak hal yang masih aku butuhkan darimu. Terima kasih telah menjadi inspirasi terbaik dalam hidupku. Entah apa yang akan terjadi tanpa Bapak di sini. Sekali lagi terima kasih banyak atas sejuta cinta yang kau berikan selama ini. Aku janji, akan membalas semua cintamu dengan hal-hal yang akan membuatmu tersenyum bangga. Karena senyumanmu adalah kebahagiaanku, melebihi apapun itu :D"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hari Kedua Ratus Dua Puluh: Cinta?

 Sudah berapa ratus purnama aku tidak berkeluh kesah soal cinta di sini? Hahaha. Mengingat umur yang sudah tidak lagi muda membuatku canggung jika bicara soal cinta. Yah.. I am at late 20s and if I still speak about shallow love, people will laugh at me. It is not the right time aja rasanya. But around a month or less, may be, suddenly I think about him again. Who is him? He is not somebody that I have ever talked about him earlier. He definitely does not ever appear in my blog but I always talk about him in twitter. So some of you (if you still read my story here), may be will know who he is. Someone who I called as "Anak Pak Rete". Mungkin karena dia laki-laki terakhir yang berhasil menyentuh sisi lain hatiku, ketika aku sudah berusaha mati-matian untuk mengabaikan soal perasaan ke lawan jenis. Tapi perilakunya membuat pertahananku seketika runtuh dan hancur. Di saat yang sama, dia tiba-tiba menjauh. Entah karena aku yang sempat salah merespon chatnya, atau memang dia sadar

Paus Biru

"Kebanyakan paus berkomunikasi melalui " Nyanyian Paus " dengan frekuensi 10-39 Hz. Namun PAUS BIRU hanya mampu bernyanyi pada frekuensi 52 Hz. Hal ini menunjukkan bahwa tak akan ada paus lain yang bisa mendengar panggilan Si Paus Biru bahkan untuk mengetahui keberadaannya. Begitu pula Si Paus Biru, yang tak akan menyadari bahwa Ia sebenarnya tak SENDIRIAN ." Pernah merasa sepi di tengah keramaian? Merasa sunyi diantara hiruk pikuk? Merasa sendiri diantara orang-orang? Suatu saat aku berada dalam sebuah situasi, di mana aku harus kembali menyesuaikan diri karena itu bukan lingkungan asliku. Mencoba menyamai dengan segala usaha agar aku terlihat sama. Tertawa ketika lucu, menangis ketika sedih, dan mengekspresikan hal lain sesuai kodratnya. Namun pada akhirnya aku kembali tersadar,  aku hanya Si PAUS BIRU. Bernyanyi sendiri dalam frekuensiku. Mencoba memanggil paus lain yang tentu tak akan mendengar nyanyianku. Ketika bertemu hanya saling menatap dan me

Salahmu Sendiri

Rasanya seperti sudah terlalu lama berlari. Entah ini bisa disebut dengan berlari atau hanya jalan santai. But I tried. I tried a lot of things. But may be not that many juga sih. Banyak hal yang ujung-ujungnya diisi dengan sebuah ucapan, "salahmu sendiri sih". Mungkin aku tidak berlari sekuat yang lain, mungkin aku tidak berjuang sekeras yang lain, dan mungkin memang usahaku tidak pernah sebanding dengan yang lain. Jadi mengapa harus terus dibandingkan? Justru itu. Justru karena aku paham dengan konsep bahwa kesuksesan & kebahagiaan setiap manusia pasti selalu diliputi pengorbanan yang besar, membuatku terus menerus menekan diri sendiri. Merasa semua salah letaknya di diri ini. Tidak ada yang bisa dimaki kecuali diri sendiri. Dan perlahan semuanya terasa sesak. Untungnya masih ada beberapa tangan yang bisa diraih meski hanya sebentar. Lalu aku bisa kembali tersenyum barang sejenak dan melanjutkan hidup seperti biasanya. Dari semua perjalanan yang kualami, insecure menjad