Langsung ke konten utama

Hari Kedua

 Afirmasi positif?

Sepertinya aku terlalu banyak berafirmasi positif sampai bingung harus bagaimana lagi. Saking positifnya, semua akan berakhir dengan "Yaudah lah yaa" tanpa ada perlawanan. Kacau. Bagus sih. Terkadang aku jadi lebih bisa menerima sesuatu dengan lapang dada, tapi terkadang juga jadi bumerang karena aku jadi pemalas. Lebih ke arah, "Yaudah jalannya begini" lalu mengabaikan beberapa langkah lain yang seharusnya bisa jadi jalan untuk mencapai hal tersebut. Jadi, sebenarnya afirmasi positif itu baik atau tidak? Masih hari kedua di 2023 dan aku masih overthinking dengan banyak hal. Berusaha mengenyahkan dengan afirmasi positif tadi tapi sepertinya aku terlalu lelah dan malah skeptis sendiri. Dasar aku.


Anyway, saatnya membicarakan poin utama hari kedua. Isi kepala ini sempat rusuh tatkala orang-orang kembali menanyakanku perihal masa depan. Abu-abu. Kan sudah kubilang abu-abu jadi tentu aku sangat sensitif dengan pertanyaan-pertanyaan jenis itu. Tapi mereka juga tidak bisa disalahkan. Toh, semua hanya terucap di kepalaku, mana tahu mereka kalau hidupku sedang abu-abu. Aku berusaha tapi aku juga menyerah, rasanya seperti berada di tengah-tengah. Entah lah. Mungkin yang pernah merasakan ini akan paham apa yang aku tulis barusan. Dan kalimat penenangku hari ini, dimenangkan oleh quote fangirl gila di reels, begini isinya,

"PERSETAN DENGAN HIDUP! AKAN KUHADAPI SEMUANYA SAMBIL KPOPAN!!"

Aku tertawa terbahak sesaat karena sangat relate dengan quote tersebut. Iyaaa. Persetan soal hidup. Aku akan terus kpopan agar tetap waras. Terkadang aku berjalan dalam diam, bukan karena tidak dekat dengan keluarga, tapi karena aku sadar, ada bagian yang tidak bisa mereka usik. Ketika bagian itu tersentuh, aku akan sangat sangat menyakitkan bagi mereka. Aku tidak mau ada yang terluka. 

Yah, membahas soal kpop, malam ini laki-laki kpopku juga memberikan kekuatan dengan caranya. Bisa-bisanya dia pamer tentang aktivitas di 2022 kepada seorang gadis yang nasibnya suram (bercanda wkwk). Toh, dia tidak tahu juga aku hidup. Meski sedikit meringis sakit, aku tetap menikmati bahagianya dia memamerkan segala pencapaiannya. Dia tampan dan lucu. Hanya itu yang perlu kalian tahu. Kalimat menjelang penutup kisahnya hari ini juga indah, dia mengajak aku (dan tentu saja fansnya yang lain) untuk berlari bersamanya di 2023 ini. Kujawab saja, "Capek tauk lari" yang tentu dia tidak indahkan sama sekali hahahah. Parasosial ini membunuhku. Tapi tetap saja, dia terlalu lucu untuk dibiarkan. Pada akhirnya aku memberinya kata-kata indah juga, "Iyaa. Mari kita berlari kencang bersama di tahun ini, tahun depan, dan tahun lainnya. Always together yaa."

Hari kedua di 2023, diakhiri dengan sebuah cara agar aku tidak terlalu abu-abu lagi, yakni dengan melakukan tantangan satu.

1. Satu hari satu tulisan di blog.
2. Satu bulan satu buku bacaan.
3. Satu hari minim satu lamaran kerja.
4. Satu hari satu chapter latihan soal.
5. Satu hari satu foto untuk Johnny.
Dan mungkin akan bertambah di masa depan... yeeey.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Salahmu Sendiri

Rasanya seperti sudah terlalu lama berlari. Entah ini bisa disebut dengan berlari atau hanya jalan santai. But I tried. I tried a lot of things. But may be not that many juga sih. Banyak hal yang ujung-ujungnya diisi dengan sebuah ucapan, "salahmu sendiri sih". Mungkin aku tidak berlari sekuat yang lain, mungkin aku tidak berjuang sekeras yang lain, dan mungkin memang usahaku tidak pernah sebanding dengan yang lain. Jadi mengapa harus terus dibandingkan? Justru itu. Justru karena aku paham dengan konsep bahwa kesuksesan & kebahagiaan setiap manusia pasti selalu diliputi pengorbanan yang besar, membuatku terus menerus menekan diri sendiri. Merasa semua salah letaknya di diri ini. Tidak ada yang bisa dimaki kecuali diri sendiri. Dan perlahan semuanya terasa sesak. Untungnya masih ada beberapa tangan yang bisa diraih meski hanya sebentar. Lalu aku bisa kembali tersenyum barang sejenak dan melanjutkan hidup seperti biasanya. Dari semua perjalanan yang kualami, insecure menjad...

Balada Surat Cinta

" naemameulppaeseungeudae ..... " (Shinee-bodyguard) Suara alarm di ponselku berbunyi kencang. Kuambil ponsel dan kulihat, "Masih jam 5," batinku. Aku terduduk sambil mengumpulkan nyawa. Mataku masih seperempat terbuka. Pagi ini aku begitu lelah untuk bangun. Pasti ini imbas dari semalam -_-. Semalam aku lembur sampai jam 1 untuk mengerjakan tugas MOS. Mana tugasnya neko-neko pula. Dari yang suruh nyari makanan dengan inisial aneh sampai membuat surat cinta untuk kakak panitia. Mana harus kakak panitia lawan jenis, pakai bahasa Jawa pula. Oh.em.jong!! Rempong deh! Dari sekian tugas aku paling dodol kalau disuruh bikin surat-suratan. Baik itu surat pribadi, surat dinas, apalagi surat cinta. Aku stress berat. Hampir 1 jam aku cuma bolak-balik kertas HVS sambil mikir, "Nulis apa???" Hampir saja aku menyerah, kalau saja sahabatku (Uterr) tidak sms. Dia bertanya beberapa soal untuk tugas MOSnya. Karena aku sudah membantunya tak ada salahnya kalau aku j...

Percakapanku dengan Tuhan

Senin, 15 Desember 2014 19:20 Udara malam masuk melalui ventilasi jendela kamarku. Dingin ini membuatku terdiam. Masih dalam mukenaku, aku hanya duduk menghadap barat. Aku ragu untuk mulai berkata. Hanya saja ini penting untuk disampaikan, aku pun mulai membuka mulutku.... Aku : Ehhmm..... permisi. Maaf aku mengganggu lagi. Hanya saja, aku kembali menemui beberapa kebimbangan. Mungkin saja Engkau bisa membantuku meringankan. Cukup dengarkan, tak usah Kau jawab. Dia : . . . (sunyi) Aku : Entah mengapa perasaanku jadi kacau seperti ini. Bukankah seharusnya ketika seseorang memberi semangat kepadamu justru kita akan merasa bersemangat? Seharusnya kita lebih berusaha untuk melakukan suatu hal dengan sangat maksimal dari semangat mereka. Tapi aku aneh! Semangat-semangat mereka malah sedikit memberiku beban. Aku seperti harus benar-benar mewujudkan apa yang aku inginkan dari semangat itu. Aku mau... bahkan sangat mau mewujudkannya. Tetapi.... sah-sah sajakan aku memikirkan k...