Suatu ketika, kulihat segilima kenangan di atas mejaku. Sempat kubiarkan itu, tapi akhirnya aku penasaran juga. Perlahan kubuka dan kuputar satu demi satu kenangan itu. Video, foto, dan sejuta ekspresi dari wajah yang berbeda mampu membuatku tergelak bahagia. Aku tersenyum sejenak, tatkala kulihat wajah tak asing yang dulu sempat singgah sejenak dipikiranku. Lucu juga kalau kuingat-ingat lagi kejadian aneh dan abstrak itu.
Sekarang kami sudah berpisah. Berpisah untuk setahun saja sih. Awalnya kecewa, karena ATENA bener-bener dipisah gak jelas dan jauh-jauh. Sedangkan kelas lain bisa sekelas. Kagol juga -_-. Namun lambat laun kami mulai menerima keadaan ini. Toh, ternyata gak seburuk yang dikira. Setidaknya dengan misah seperti ini, aku bisa perlahan menghilangkan rasa ke "you-know-who". Karena salah satu kunci ngilangin rasa "piiiippp" (gak mau nyebut apa itu) adalah dengan tidak bertemu dalam tempo yang sering, kekekekeke.
Aku hanya berharap.....
"Ketika aku melangkah kesana, aku akan berjalan sendiri dengan usahaku. Saat ada orang di sampingku yang terjatuh, aku tak akan segan membantunya. Karena kelak mereka juga yang akan membantuku di waktu datang. Lalu.....aku mohon jangan ganggu langkahku lagi. Kini aku sedang berusaha menjauhimu. Kuharap saat aku menengok ke belakang, tak kulihat lagi raut wajahmu itu. Biarkan aku meneruskan ini hingga akhir. Terima kasih :)"
Komentar
Posting Komentar