Saat satu titik kesombonganku meruah Segala kesenangan panjang lenyap sudah Memerah lalu menggelap dan hilang Andai saja aku tidak membangkang akan perintah-Nya Andai saja aku masih berada di jalan-Nya Terus memperbarui diri dengan cara-Nya Dan pada akhirnya mungkin tak semenyesal ini Lalu menutup diri dengan sabit palsu Yang tertera dalam sunggingan bibirku Penuh luka Dan makna. . . .