Buka dan baca-baca jarsos (jeJARing SOSial), ada banyak TL dari teman-teman jaman sekolah menengah pertama. Ada yang nulis keadaannya sekarang atau conversation sama kakak kelas. Tapi ada 1 hal yang menahanku. Mereka meski beda sekolah tetep komunikasi satu sama lain. Bahkan lebih akrab ketimbang pas SMP dulu. Kok bisa ya? Padahal mereka udah misah-misah gitu. Aku gimana? Aku lebih memilih untuk mengabaikan hal-hal itu. Aku memilih untuk menjauhkan diri dari hal-hal jaman SMP. Hal-hal yang terkadang membuat sesak dada hingga wajahku menjadi merah padam karena kesal. Mungkin masalah ini sudah aku bahas di post-post sebelumnya, tapi memang begini keadaannya sih. Ketika sebuah kenangan hanya menjadi selembar kertas usang yang rapuh, maka itulah titik puncak dimana kenangan itu akan benar-benar terlupakan. Hanya saja kenangan ini terpatri di otak, bukan di selembar kertas usang. Kenangan ini menjadi cobaan hidupku yang diberikan Allah. Cobaan apakah aku akan menjadi seorang p...